Patah hati karena putus cinta atau cinta ditolak memang berat untuk dihadapi, terutama kalau Agan dipihak yang diputuskan atau ditolak. Patah hati umumnya ditandai dengan rasa sakit pada jantung. Seolah-olah seperti ada beban berat yang menekan dada hingga ke jantung.
Hal ini sebenarnya bukan organ hati atau jantung yang patah, tapi melainkan otaklah yang menimbulkan rasa sakit tersebut saat Agan mengalami penolakan atau putus cinta.
Otak tidak menyukai penolakan, sehingga saat mengalami penolakan otak akan menimbulkan rasa sakit pada organ hati dan juga bagian tubuh lainnya.
Naomi Eisenberger, PhD dari University of California mengatakan, ketika putus cinta dengan seseorang, otak sulit mengatasinya sendirian. Akibatnya, otak akan mengirimkan sinyal-sinyal ke tubuh untuk memberitahu bahwa yang kamu alami saat itu adalah rasa sakit.
Perlu diketahui ada hormon dalam otak yang berperan menimbulkan rasa sakit tersebut yaitu hormon kortisol dan epinephrine. Sedangkan hormon oksitosin dan dopamin merupakan hormon pembangkit rasa bahagia.
Ketika seseorang merasa sedih atau marah, otak akan terganggu sehingga dua hormon oksitosin dan dopamin akan pergi, meninggalkan hormon stres di otak.
Dan ketika stres, otak akan mengirimkan hormon kortisol dan epinephrine ke dada, membuat dada membengkak dan akhirnya timbul rasa sakit menekan di jantung sampai ke organ lainnya termasuk hati. Hormon ini juga membuat aliran darah ke perut tidak lancar. Itulah sebabnya orang yang patah hati cenderung tidak enak makan.
Tidak hanya itu, hormon ini juga menyebabkan kekebalan tubuh menurun sehingga kamu lebih mudah terkena flu, pilek atau demam. Efek patah hati bagi kesehatan fisik maupun mental amat merugikan.
--OTAK--
Saat patah hati bagian otak yang bernama secondary somatosensory cortex akan ikut terpengaruh. Akibatnya akan muncul gejala seperti rasa pegal, nyeri otot dan ketidaknyamanan lain akibat adanya reaksi di bagian otak tersebut.
--SISTEM HORMONAL--
Saat pasangan mengucapkan kata-kata perpisahan, kelenjar adrenal akan bereaksi dengan cara mengaduk berbagai jenis hormon seperti kortisol dan adrenalin sebagai dampak dari stres. Kuantitas hormon yang dilepaskan tergantung dari tingkat stres yang dialami, dan bahkan dapat meningkatkan tekanan darah.
--SISTEM IMUN--
Kalimat “putus” juga dapat merangsang sistem daya tahan tubuh untuk bereaksi secara berlebihan. Akibatnya, terjadi kerusakan sel akibat peradangan (inflamasi). Bagian sistem imun yang berfungsi memerangi infeksi menjadi tidak stabil, sehingga mudah mengalami keluhan panas dingin atau meriang.
--PERUT--
Beberapa orang pasti pernah mengalami perut mulas saat mendengar ajakan untuk putus. Ini adalah pengaruh stres yang akhirnya merangsang naiknya asam lambung dalam perut. Tak hanya itu, otak pun akan mengirimkan sinyal untuk tetap kenyang yang berujung pada hilangnya nafsu makan.
--RAMBUT--
Saat patah hati, beberapa kantung rambut akan mengalami fase telogen effluvium atau fase istirahat dan berhenti tumbuh untuk sementara. Bahkan dalam tingkat stres tertentu dapat menyebabkan kerontokan rambut yang cukup parah.
--KULIT--
Gangguan yang paling sering terjadi pada kulit saat mengalami patah hati adalah jerawat. Ini terjadi akibat hormon stres yang berlebihan dan dapat menyumbat pori-pori yang dilalui pembuluh darah. Selain memunculkan jerawat, hal ini juga dapat mengakibatkan bintik-bintik merah pada wajah.
Jadi, bisa dibilang kalau orang yang sedang patah hati sama dengan orang yang sedang stres. Obatnya juga sama dengan obat stres. Agan bisa mengonsumsi makanan yang banyak mengandung vitamin B untuk mengurangi hormon yang menimbulkan stres dalam tubuh.
Ladies juga bisa melakukan olahraga yang bisa membuat Agan menjadi tenang. Dan usahakan tidak mengurung diri sendiri didalam kamar dan mengenang masa lalu ladies bersamanya. Itu hanya akan membuat Ladies akan terus merasa sakit hati dan stres.
Inilah Yang Terjadi Pada Tubuh Anda Saat Ladies Patah Hati
4/
5
Oleh
Hyperdash